Kontributor Utama : DR. Dr. Johan A. Hutauruk, SpM(K)
Diffuse Lamellar Keratitis (DLK) merupakan kondisi inflamasi pada kornea yang dapat terjadi setelah prosedur bedah korektif penglihatan seperti LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) atau PRK (Photorefractive Keratectomy). Meskipun biasanya tidak berbahaya, DLK dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memengaruhi hasil penglihatan pascaoperasi.
DLK biasanya terjadi sebagai respons terhadap kerusakan jaringan atau reaksi inflamasi setelah prosedur bedah korektif penglihatan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan DLK antara lain:
Gejala DLK dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan mungkin tidak muncul sampai beberapa hari setelah prosedur bedah. Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi:
Diagnosis DLK biasanya dilakukan oleh dokter mata berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan langsung pada kornea. Beberapa tes atau prosedur yang mungkin dilakukan untuk membantu diagnosis termasuk:
Pengelolaan DLK tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan respons terhadap terapi. Beberapa langkah yang dapat diambil dalam pengelolaan DLK meliputi:
Diffuse Lamellar Keratitis (DLK) adalah kondisi inflamasi pada kornea yang dapat terjadi setelah prosedur bedah korektif penglihatan seperti LASIK atau PRK. Meskipun biasanya tidak berbahaya, DLK dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memengaruhi hasil penglihatan pascaoperasi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan langsung pada kornea oleh dokter mata. Pengelolaan DLK meliputi pemberian obat tetes mata, kompres dingin, penghindaran faktor pencetus, pemantauan teratur, dan pembedahan jika diperlukan. Penting bagi penderita DLK untuk berkonsultasi dengan dokter mata untuk evaluasi dan pengelolaan yang tepat guna memastikan pemulihan yang optimal dan mencegah komplikasi yang lebih lanjut.
Tag: DLK Komplikasi LASIK Sands of Sahara