Kontributor Utama : DR. Dr. Johan A. Hutauruk, SpM(K)
Uveitis adalah kondisi yang menyebabkan peradangan pada lapisan tengah mata yang disebut uvea. Lapisan ini terdiri dari iris (bagian berwarna pada mata), koroid (lapisan di belakang retina), dan badan siliar (struktur di depan koroid yang berfungsi untuk mengontrol lensa mata). Kondisi ini dapat mempengaruhi semua usia, namun lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 20 hingga 50 tahun.
Uveitis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, autoimun, atau faktor lingkungan. Beberapa penyebab uveitis termasuk infeksi virus atau bakteri, arthritis reumatoid, lupus, atau psoriasis. Uveitis juga dapat disebabkan oleh cedera pada mata atau paparan bahan kimia yang merusak mata.
Gejala uveitis dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi peradangan. Gejala yang umum termasuk mata merah, nyeri mata, penglihatan kabur, sensasi seperti ada benda asing di mata, dan sensitivitas terhadap cahaya. Pada beberapa kasus, uveitis tidak menimbulkan gejala yang jelas dan hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan mata oleh dokter.
Jenis Uveitis
Uveitis dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung pada lokasi peradangan di mata. Jenis-jenis uveitis meliputi:
Uveitis anterior: Peradangan terjadi di iris dan badan siliar.
Uveitis intermediet: Peradangan terjadi di koroid.
Uveitis posterior: Peradangan terjadi di retina dan koroid.
Panuveitis: Peradangan terjadi di seluruh lapisan uvea.
Jika Anda mengalami gejala uveitis, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata. Dokter dapat melakukan pemeriksaan mata dan mendiagnosis kondisi Anda dengan benar. Pemeriksaan mata termasuk pemeriksaan visual, pemeriksaan tonometri (mengukur tekanan dalam mata), dan pemeriksaan biomikroskopik (menggunakan mikroskop untuk melihat bagian-bagian mata yang lebih kecil).
Dalam beberapa kasus, dokter dapat merujuk Anda ke dokter spesialis lain, seperti ahli reumatologi, jika uveitis disebabkan oleh kondisi autoimun.
Jika Anda didiagnosis dengan uveitis, dokter akan meresepkan obat-obatan untuk mengurangi peradangan. Obat-obatan yang umum digunakan termasuk kortikosteroid (dapat diberikan dalam bentuk tetes mata, pil, atau injeksi) dan imunosupresan (obat yang menekan sistem kekebalan tubuh). Pengobatan juga dapat melibatkan antibiotik atau antiviral jika peradangan disebabkan oleh infeksi.
Tag: Inflamasi Mata Merah