Kontributor Utama : Dr. Sharita R. Siregar, SpM(K)
Uji Schirmer: Pentingnya dalam Mendiagnosis Mata Kering
Mata kering adalah kondisi yang umum terjadi ketika mata tidak memproduksi cukup air mata atau air mata yang diproduksi tidak cukup baik dalam menjaga mata tetap lembab. Kondisi ini dapat menyebabkan mata terasa kering, gatal, merah, dan terasa seperti ada benda asing di mata.
Untuk mendiagnosis mata kering, dokter dapat melakukan berbagai jenis tes, salah satunya adalah uji Schirmer. Uji Schirmer adalah tes yang dilakukan untuk mengukur jumlah air mata yang diproduksi oleh mata dalam waktu tertentu.
Prosedur uji Schirmer melibatkan penempatan seutas kertas filter khusus di bawah kelopak mata bawah selama lima menit. Setelah itu, dokter akan mengukur panjang kertas filter yang basah dari air mata yang dihasilkan. Jika hasilnya kurang dari 10 mm, maka hal itu menunjukkan adanya masalah dalam produksi air mata dan dapat mengindikasikan adanya mata kering.
Uji Schirmer juga dapat membantu dokter dalam menentukan jenis mata kering yang dialami pasien. Terdapat dua jenis mata kering, yaitu kering mata akibat kekurangan air mata dan mata kering akibat kualitas air mata yang buruk. Uji Schirmer dapat membantu membedakan kedua jenis kering mata ini dan membantu dokter dalam menentukan pengobatan yang tepat.
Otto Schirmer adalah seorang ahli oftalmologi Jerman yang dikenal sebagai pencipta Schirmer's test, salah satu tes medis yang digunakan untuk mendiagnosis sindrom mata kering.
Schirmer lahir pada tanggal 20 Maret 1873 di kota Alsfeld, Jerman. Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya, Schirmer melanjutkan pendidikan di Universitas Giessen dan kemudian di Universitas Marburg, di mana ia mempelajari ilmu kedokteran dan oftalmologi.
Setelah lulus dari universitas pada tahun 1898, Schirmer bekerja di berbagai rumah sakit dan klinik di Jerman. Pada tahun 1903, ia mengembangkan Schirmer's test, yang dianggap sebagai salah satu inovasi terbesarnya di bidang oftalmologi.
Schirmer's test awalnya dikembangkan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis sindrom mata kering, yang pada saat itu sering kali sulit untuk didiagnosis dengan akurat. Tes ini melibatkan penempatan selembar kertas khusus di bawah kelopak mata bawah pasien selama lima menit, di mana dokter kemudian mengukur jumlah air mata yang dihasilkan oleh pasien.
Tes Schirmer sangat sukses dalam mendiagnosis sindrom mata kering, dan segera menjadi tes standar di seluruh dunia. Selain itu, Schirmer juga dikenal sebagai ahli dalam bidang keratitis, atau peradangan kornea, dan ia berhasil menemukan beberapa pengobatan baru untuk kondisi ini.
Pada tahun 1933, Schirmer pensiun dari profesi medis dan mulai mengabdikan dirinya pada kegiatan sosial dan kemanusiaan. Dia meninggal pada tanggal 3 April 1943 di kota Frankfurt, Jerman, namun warisannya tetap dikenang hingga saat ini.
Schirmer dianggap sebagai salah satu ahli oftalmologi terkemuka pada masanya, dan karyanya masih sangat penting dalam bidang ini. Schirmer's test yang ia ciptakan telah membantu dokter di seluruh dunia dalam mendiagnosis sindrom mata kering, dan terus digunakan hingga saat ini. Kesuksesannya dalam bidang medis dan kemanusiaan telah memberikan pengaruh yang besar pada dunia, dan ia tetap dihormati sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah oftalmologi.
Tag: Dry eye Mata kering DED