Ortho-K

Artikel di bawah ini merupakan riwayat artikel yang dibuat pada tanggal 06 Mar 2024 09:50 (7 bulan yang lalu).
Untuk melihat artikel ini dalam kondisi terupdate, silakan menuju halaman ini.

DEFINISI

Ortho-K sebenarnya merupakan singkatan dari Orthokeratologi, yang berasal dari bahasa yunani. 'Ortho' berarti lurus, 'Kerat' berarti kornea dan 'ologi' berarti pengetahuan. Bisa dikatakan bahwa Ortho-K merupakan sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana meluruskan bentuk kornea.

Ortho-K adalah sebuah proses untuk mengubah bentuk kornea bagian depan secara temporer dan reversibel dengan memanfaatkan kontak lensa khusus. Kontak lensa khusus ini lah yang saat ini dikenal dengan istilah lensa kontak Ortho-K atau kadang lebih disingkat lagi menjadi OK lens.

 

INDIKASI

Lensa kontak Ortho-K ini merupakan salah satu terapi bagi penderita mata minus (miopia). Selain dapat mengoreksi miopia, lensa ortho-k ini juga dilaporkan pada beberapa penelitian mampu menghambat progresifitas miopia pada anak-anak dengan persentasi penurunan progresifitas antara 40-60%. 

Lensa kontak Ortho-K dapat digunakan untuk segala usia. Besarnya miopia yang dapat ditangani oleh lensa kontak Ortho-K cukup tinggi bahkan pada beberapa manufaktur, mereka dapat membuat lensa kontak Ortho-K dengan ukuran mencapai hingga -8.00 Dioptri. Selain itu, lensa kontak Ortho-k juga dapat mengoreksi kelainan silinder minus (astigmat) hingga -1.50 Dioptri. Meskipun demikian, efektifitas yang sangat baik ditunjukkan pada pasien dengan kondisi mata dengan ukuran hingga -4.5 Dioptri. Untuk astigmat sendiri, apabila terdapat ukuran yang lebih besar, maka terdapat desain Lensa kontak Ortho-K Torik yang dapat menjadi pilihan.

Sebenarnya, kondisi mata rabun dekat (hipermetropia) dan presbiopia juga dapat dikoreksi menggunakan lensa kontak Ortho-K, namun hasilnya tidak dapat diprediksi dan sangat bervariasi. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya penggunaan lensa ini untuk mengoreksi penyakit tersebut.

Kondisi mata pasien yang ingin menggunakan lensa kontak Ortho-K harus dalam kondisi normal dan tidak mengalami infeksi ataupun keadaan mata kering yang berat, karena dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi saat penggunaan lensa kontak Ortho-k ini.

Keberhasilan penggunaan lensa Ortho-K juga dilaporkan meningkat dengan semakin mudanya usia, dikarenakan respon dari kornea yang lebih baik pada usia yang lebih muda. Selain itu, pasien yang sebelumnya merupakan pengguna kontak lensa baik itu kontak lensa lunak (soft contact lens) ataupun kontak lensa keras (hard kontak lens contohnya lensa kontak rigid gas permeable (RGP) konvensional) juga menunjukkan respon yang cukup baik terutama dari segi kenyamanan saat awal penggunaan lensa kontak Ortho-K.

Lensa kontak Ortho-K ini juga sangat cocok bagi pasien dengan miopia yang hobi berolahraga, dikarenakan lensa ini hanya digunakan saat tidur di malam hari, sehingga pada saat beraktifitas tidak terdapat gangguan dari alat bantu. 

Motivasi yang tinggi sangat dibutuhkan untuk penggunaan lensa kontak Ortho-K mengingat bahwa lensa kontak Ortho-K juga membutuhkan perawatan khusus dan ada sedikit rasa kurang nyaman pada masa awal-awal penggunaan lensa kontak ini. Namun, seiring bertambahnya waktu, hasil penggunaan lensa kontak Ortho-K ini sangat memuaskan.

CARA KERJA

Seperti kita ketahui bahwa pasien dengan mata minus (miopia) memiliki kekuatan mata yang berlebihan yang menyebabkan fokus pada bayangan yang dihasilkan tidak dapat jatuh tepat di saraf mata (retina), melainkan jatuh di depan retina. Selain itu, mata minus juga dapat terjadi pada kekuatan mata yang sebenarnya normal, namun kondisi bola mata yang panjang sehingga bayangan yang harusnya jatuh pada retina justru jatuh di depan retina. Dikarenakan kondisi tersebut, maka untuk dapat melihat dengan jelas, kekuatan pembiasan mata harus dikurangi dengan begitu titik fokus akan sedikit lebih mundur dan bayangan dapat jatuh tepat di retina. Cara yang selama ini dikenal adalah penggunaan kacamata dengan lensa minus. Selain itu penggunaan lensa kontak lunak maupun keras juga cukup dapat digunakan untuk mengatasi miopia. Selain itu, teknik pembedahan LASIK juga menjadi salah satu opsi yang cukup populer saat ini.

Lensa Ortho-K bekerja dengan memberikan tekanan pada permukaan kornea dengan tujuan membuat kornea menjadi lebih datar sehingga mengubah kekuatan kornea menjadi lebih lemah. Hal tersebut akan mengakibatkan fokus bayangan yang sebelumnya berada di depan retina akan mundur ke belakang dan jatuh tepat pada retina.

 

PENGGUNAAN

Salah satu keunggulan dari lensa kontak Ortho-K adalah digunakan pada malam hari saat tidur, sehingga saat beraktifitas lensa kontak tidak perlu digunakan. Disarankan penggunaan lensa kontak Ortho-K adalah minimal 8 jam untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Karena sifat terapinya yang temporer dan reversibel, pada beberapa hari awal penggunaan lensa kontak Ortho-K mungkin terdapat pasien yang belum memperoleh efek maksimal dari terapi, utamanya pada pasien dengan kondisi mata minus (miopia) yang tinggi. Kondisi kornea yang awalnya datar di pagi hari setelah lensa kontak dilepaskan, dapat bertahan hingga sore atau malam hari dengan perlahan akan kembali ke bentuk semula dan pasien kadang merasa penglihatan sedikit mulai buram di sore hari. Efek terapi Ortho-K ini akan semakin baik seiring lama penggunaan Ortho-K, bahkan dilaporkan setelah periode tertentu penggunaan, terkadang efek masih dapat maksimal meskipun lensa kontak tidak digunakan 1 atau 2 hari.

Lensa kontak Ortho-K membutuhkan perawatan khusus dimana terdapat cairan khusus yang harus digunakan untuk penyimpanan setiap harinya. Lensa harus dibilas dengan baik sebelum dan setelah penggunaan. Tempat penyimpanan lensa kontak juga harus dicuci di malam hari dan dikeringkan, untuk kemudian esok paginya diisi dengan cairan khusus sebelum lensa kontak Ortho-K disimpan. Setiap bulan disarankan agar lensa kontak Ortho-K dicuci dengan cairan khusus lainnya (enzymatic cleaning) untuk mengangkat debris-debris yang mungkin melekat pada lensa yang tidak mampu hilang dengan pembilasan menggunakan cairan khusus biasa.

KOMPLIKASI

Central Corneal Staining

Sumber: dr. Muhammad Irfan, M.Kes, SpM, MHPE, FIACLE; JEC Orbita@Makassar

Setiap pilihan terapi tentunya memiliki resiko terjadinya komplikasi, tidak terkecuali penggunaan lensa kontak Ortho-K. Salah satu komplikasi yang sering ditemukan terutama pada saat awal penggunaan lensa kontak Ortho-K adalah lecet ringan pada kornea (corneal staining). Resiko terjadinya meningkat dengan ukuran minus yang tinggi. Observasi, pemberian obat tetes pelembab mata (lubrikan) hingga penghentian sementara dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Kebanyakan kasus membaik dengan penggunaan obat tetes pelembab mata (lubrikan) dan seiring periode penggunaan yang meningkat. 

Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah lensa yang melekat kuat di pagi hari sehingga suit dilepaskan dan adanya jejas lensa kontak pada kornea. Hal ini bisa terjadi 30-60% pasien. Kondisi mata yang kering merupakan salah satu penyebab terjadinya hal tersebut, selain itu ukuran yang kurang pas juga bisa menyebabkan terjadinya hal tersebut. Penggunaan lubrikan yang rutin akan membantu mengatasi masalah tersebut. Pada beberapa kasus mungkin dibutuhkan penggantian lensa Ortho-K dengan ukuran yang lebih tepat.

Komplikasi yang paling diantisipasi adalah terjadinya infeksi mikroba pada kornea (Microbial Keratitis (MK). Salah satu studi epidemologi melaporkan kejadian MK mencapai 7.7% pada seluruh usia (13.9% pada anak-anak dan 0% pada pasien usia dewasa). Olehnya itu, Perawatan lensa kontak Ortho-K harus lebih diperhatikan terutama pada usia anak-anak.  Pemeriksaan mata secara lengkap dibutuhkan ketika terjadi komplikasi tersebut. Kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian antibiotik yang tepat.

REFERENSI

1.        Kerns RL. Research in orthokeratology. Part I: introduction and background. J Am Optom Assoc 1976;47:1047–51.

2.        Mountford J, Ruston D, Dave T. Orthokeratology: principles and practice. Edinburgh: Butterworth-Heinemann; 2004.

3.        Chen CC, Cheung SW, Cho P. Myopia control using toric orthokeratology (TO-SEE study). Invest Ophthalmol Vis Sci 2013;54:6510–7.

4.        Bullimore MA, Sinnott LT, Jones-Jordan LA. The risk of microbial keratitis with overnight corneal reshaping lenses. Optom Vis Sci 2013;90:937–44.

5.        Liu YM, Xie P. The safety of orthokeratology - a systematic review. Eye Contact Lens 2016;42:35–42.

6.        Chan B, Cho P, Cheung SW. Orthokeratology practice in children in a university clinic in Hong Kong. Clin Exp Optom 2008;91:453–60.

7.        Cho P, Chan B, Cheung SW, Mountford J. Do fenestrations affect the performance of orthokeratology lenses? Optom Vis Sci 2012;89:401–10.

8.        Dave T. Overnight and extended wear of RGP lenses. In: Mountford J, Ruston D, Dave T, editors. Orthokeratology: principles and practice. Edinburgh: Butterworth-Heinemann; 2004. p. 49–67.

9.        Vincent SJ, Cho P, Chan KY, Fadel D, Ghorbani-Mojarrad M, Gonzalez-Meijome JM, et al. CLEAR- Orthokeratology. Contact Lens and Anterior Eye 2021; 44: 240-69.


Tag: Ortho-K Miopia Lensa Kontak