Oftalmoskop

Artikel di bawah ini merupakan riwayat artikel yang dibuat pada tanggal 08 Apr 2023 07:00 (1 tahun yang lalu).
Untuk melihat artikel ini dalam kondisi terupdate, silakan menuju halaman ini.
Contents

Pengenalan

Oftalmoskop adalah alat medis yang digunakan untuk memeriksa mata seperti terlihat pada gambar. [1] Alat ini memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam mata, termasuk retina, saraf optik, dan pembuluh darah yang mengalir ke mata. 

Apa itu Oftalmokop?

Oftalmoskop adalah alat yang digunakan untuk memeriksa bagian dalam mata. Alat ini terdiri dari sumber cahaya dan lensa yang ditempatkan dalam kepala oftalmoskop, sehingga memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam mata dan mendiagnosis berbagai penyakit mata, termasuk glaukoma, katarak, dan degenerasi makula.

Fungsi Oftalmoskop

Oftalmoskop digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi mata, seperti glaukoma, katarak, dan degenerasi makula. Alat ini juga digunakan untuk memeriksa kesehatan mata dan mengidentifikasi masalah kesehatan mata seperti tekanan mata tinggi, pembuluh darah yang pecah, dan peradangan.

Cara Menggunakan Oftalmoskop

Untuk menggunakan oftalmoskop, dokter akan meminta pasien untuk duduk di kursi dan menatap ke arah yang sama dengan mata dokter. Dokter akan menyalakan oftalmoskop dan meletakkannya dekat dengan mata pasien. Dokter akan memeriksa bagian dalam mata pasien melalui lensa oftalmoskop dan menilai kesehatan mata pasien.

 

 

Sejarah

Oftalmoskop adalah alat medis yang digunakan untuk memeriksa mata dengan melihat langsung bagian dalam mata melalui pupil. Alat ini pertama kali ditemukan pada tahun 1851 oleh Hermann von Helmholtz, seorang fisikawan, ahli oftalmologi, dan matematikawan Jerman.[2] Inilah kisah singkat tentang penemu oftalmoskop.

Hermann von Helmholtz lahir di Potsdam, Jerman pada tanggal 31 Agustus 1821. Ia dikenal sebagai seorang jenius sejak kecil dan memiliki minat yang besar pada ilmu pengetahuan dan matematika. Setelah menyelesaikan studinya di bidang kedokteran, ia bekerja di Universitas Bonn dan kemudian di Universitas Königsberg, tempat ia mengembangkan berbagai alat medis.

Setelah lulus dari universitas, Helmholtz bekerja sebagai ahli fisiologi di Berlin, di mana ia mempelajari bagaimana organisme hidup berfungsi. Ia menemukan bahwa hukum termodinamika dapat digunakan untuk menjelaskan banyak proses fisiologis dalam tubuh manusia, seperti metabolisme dan pembentukan panas.

Helmholtz juga membuat kontribusi penting dalam bidang fisika dan matematika. Ia menemukan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah bentuknya. Ia juga mengembangkan teori gelombang elektromagnetik, yang merupakan dasar dari teknologi radio dan telekomunikasi modern.

Namun, karya terbesar Helmholtz adalah pengembangan teori tentang penglihatan. Ia menunjukkan bahwa mata manusia adalah seperti sebuah kamera, yang mengumpulkan cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dapat diterjemahkan oleh otak. Ia juga menemukan adanya tiga jenis sel konus dalam retina mata manusia, yang masing-masing bertanggung jawab untuk menerima cahaya dengan warna yang berbeda.

Pada tahun 1850, Helmholtz mulai mengerjakan ide untuk menciptakan alat yang dapat melihat bagian dalam mata manusia. Ia ingin melihat langsung retina mata untuk memahami bagaimana mata bekerja. Ia memanfaatkan cahaya dan kaca pembesar untuk menciptakan alat yang ia sebut "oftalmoskop".

Setelah melakukan banyak percobaan dan pengembangan, pada tahun 1851 Helmholtz berhasil menciptakan oftalmoskop pertama. Alat ini terdiri dari lampu kecil dan kaca pembesar, yang digunakan untuk memantulkan cahaya ke dalam mata dan memungkinkan dokter untuk melihat retina mata. Ophthalmoscope segera menjadi alat penting dalam bidang oftalmologi dan membantu dokter untuk mendiagnosis berbagai penyakit mata.

Selain penemuan oftalmoskop, Helmholtz juga dikenal karena kontribusinya pada berbagai bidang ilmu pengetahuan lainnya, termasuk fisika, matematika, dan psikologi. Ia adalah salah satu ilmuwan terbesar dari abad ke-19 dan menjadi salah satu tokoh penting dalam perkembangan ilmu kedokteran modern.

Meskipun Helmholtz meninggal pada tahun 1894, oftalmoskop masih digunakan hingga saat ini oleh para dokter untuk memeriksa mata pasien. Alat ini telah menjadi salah satu alat medis yang paling penting dalam bidang oftalmologi, membantu dokter untuk mendiagnosis dan merawat berbagai penyakit mata.

Hermann von Helmholtz meninggal pada tanggal 8 September 1894 di Charlottenburg, Jerman. Karyanya tetap menjadi penting dan relevan dalam ilmu pengetahuan modern, dan ia dihormati sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah ilmu pengetahuan.

References

  1. Photo courtesy of HEINE Optotechnik
  2. Portrait of Hermann von Helmholtz. Photogravure by Photographische Gesellschaft, Berlin (Photographic company), published by Photographische Gesellschaft, Berlin (Photographic company). After Ludwig Knaus, 1829-1910, 1881.

Tag: Ophthalmoscope Retina Glaukoma