Nd:YAG Laser Kapsulotomi

Sejarah

Danièle Sylvie Aron-Rosa1

Danièle Sylvie Aron-Rosa, seorang professor di bidang oftalmologi dari University of Paris terinspirasi oleh laser rubi Campbell dan Rittler. Pada awal tahun 1970, dia menerapkan hukum fisika untuk menciptakan denyut laser yang lebih cepat, turunan langsung dari laser ruby ​​​Krasnov. Dia bereksperimen dengan memotong benang vitreous dengan laser. Pada tahun 1978, Dr.Aron-Rosa berhasil mematenkan perangkat tersebut, pada bulan Januari 1979, beliau melakukan kapsulotomi posterior Nd:YAG yang pertama.1

Pendahuluan

Neodymium:yttrium-aluminum-garnet (Nd:YAG) laser adalah laser solid-state dengan panjang gelombang 1064 nm yang dapat mendisrupsi jaringan mata dengan mencapai kerusakan optikal dengan denyut pendek dan berkekuatan tinggi. Kerusakan optikal menghasilkan ionisasi, atau pembentukan plasma, di jaringan mata. Pembentukan plasma ini kemudian menimbulkan gelombang akustik dan kejut yang mendisrupsi jaringan.

Kapsulotomi posterior laser Nd:YAG memperkenalkan teknik pembukaan kapsul posterior yang keruh dengan closed eye system, efektif, dan relatif aman, dan laser kapsulotomi menjadi standar perawatan.

Posterior Capsule Opacification (PCO)

Epithelial pearls in posterior capsule2

Fine wrinkles in posterior capsule2

Kekeruhan kapsul posterior (PCO) adalah komplikasi tertunda yang paling sering terjadi dari operasi katarak. Penelitian sebelumnya melaporkan insidensi PCO 28% setelah 2-3 tahun pasca operasi katarak dan meningkat hingga 50% setelah 3-5 tahun pasca operasi.

Faktor yang berkaitan dengan menurunnya resiko terjadinya PCO: hidrodiseksi berkaitan dengan membersihkan korteks, fiksasi IOL (intra ocular lens) in the bag, kapsuloreksis yang kontinyu dengan diameter sedikit lebih kecil dari optik IOL, material IOL (silikon dan akrilik merupakan yang paling baik, diikuti PMMA, polymethylmethacrylate, dan yang paling tinggi resikonya hydrogel IOL), dan geometri optik IOL dengan tepi persegi dan terpotong.

PCO terjadi sebagai hasil pembentukan membran opak sekunder melalui proliferasi aktif epitel lensa, transformasi sel epitel lensa menjadi fibroblas dan deposit kolagen. Aposisi kapsul anterior dan kapsul posterior dapat menyebabkan PCO.

          Kerutan kapsul dapat disebabkan oleh orientasi haptik IOL. Namun optik IOL dapat menekan kapsul dan kerutan. Kontraksi fibrotik juga dapat menyebabkan kerutan pada kapsul. Kerutan yang luas dan bergelombang jarang menyebabkan gangguan penglihatan. Kerutan atau lipatan kapsul yang halus yang disebabkan oleh diferensiasi myoblastik pada migrasi sel epitel lensa dapat menyebabkan gangguan penglihatan.

Indikasi

Penurunan fungsi dan atau tajam penglihatan yang disebabkan oleh kekeruhan pada kapsul lensa posterior.

Kontraindikasi

Absolut:

1.      Jaringan parut pada kornea, edema kornea, atau iregular dapat mengganggu visualisasi target

2.      Stabilitas mata tidak adekuat

Relatif:

1.      IOL kaca

2.      Cystoid macular edema

3.      Inflamasi intraokular aktif

Resiko tinggi ablasio retina

Teknik Laser

Zeiss VISULAS YAG

Kapsulotomi dengan pola cruciate.

A: tembakan pertama pada garis kapsul yang tegang

B: tembakan kedua pada bagian inferior bukaan awal

C: tembakan selanjutnya arah jam 6

D: tembakan keempat bagian inferior untuk melebarkan

E: tembakan arah jam 3

F: tembakan arah jam 9

G: tembakan ditujukan pada flap

H: kapsulotomi selesai2

Persiapan pasien:

1.      Riwayat dan pemeriksaan oftalmologi lengkap

2.      Melakukan informed consent

3.      Pemberian obat tetes anti glaucoma

4.      Dilatasi pupil

5.      Menentukan visual aksis pada ukuran pupil normal

Pada saat tindakan laser:

1.      Pasien dijelaskan bahwa prosedur laser ini tidak sakit, hanya terdengar “cetik-cetik”, tetapi pasien harus fokus pada fiksasi, dan prosedur laser ini akan selesai dalam beberapa menit.

2.      Anestesi topikal

3.      Pengaturan posisi pasien pada meja laser

4.      Lampu ruangan diredupkan

5.      Mata sebelahnya diminta untuk mengfiksasi target

6.      Memberikan cahaya pada target yang akan dilaser

Prosedur:

1.      Gunakan energi minimum: 1-2 mJ/pulse jika memungkinkan.

2.      Identifikasi dan tentukan garis kapsul yang tegang untuk mendapat pembukaan yang lebih besar daripada kapsul yang berkerut.

3.      Lakukan cruciate opening: mulai dari arah jam 12 di tepi, kemudian ke arah jam 6, dan potong pada arah jam 9 dan jam 3.

4.      Bersihkan sisa kapsular tag.

5.      Hindari sisa kapsul yang melayang bebas.

6.      Ukuran kapsulotomi sebaiknya sebesar kondisi pupil isotopik

Meminimalkan tanda laser pada IOL (Pitting IOL):

1.      Menggunakan energi minimum

2.      Menggunakan lensa kontak (Payman atau Abraham) untuk menstabilisasi mata dan memfasilitasi fokus yang akurat.

3.      Membuat Christmas tree opening

4.      Identifikasi area yang memisahkan IOL dan kapsul.

5.      Menggunakan deep focus technique: kerusakan optikal terjadi pada anterior vitreus.

Perawatan pasca laser:

1.      Obat tetes antiglaucoma segera sesaat setelah laser untuk meminimalkan lonjakan tekanan intraocular pasca laser.

2.      Pemberian tetes mata: obat antiglaucoma dan steroid

Protokol follow up: 1 hari pasca laser, 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan

Komplikasi

Nd:YAG laser kapsulotomi posterior menghasilkan peningkatan ketajaman penglihatan pada 83% hingga 96% mata. Kegagalan perbaikan tajam penglihatan biasa disebabkan oleh penyakit mata sebelumnya. Komplikasi pasca laser jarang terjadi, meliputi:

1.      Peningkatan tekanan bola mata

2.      Cystoid macular edema

3.      Ablasio retina

4.      Pitting IOL

5.      Endoftalmitis

6.      Iritis

7.      Macular hole

8.      Penurunan sel endotel kornea2

References

1.      Bansal R, Spivey BE, Honavar SG. La Vie En Rose - Danièle Sylvie Aron-Rosa. Indian J Ophthalmol. 2022 Jun; 70(6): 1880–1881.

Steinert RF. Nd:YAG Laser Posterior Capsulotomy. American Academy of Ophthalmology. 2013


Tag: Posterior Capsulotomy Laser kapsul posterior PCO Posterior capsule opacification Nd:YAG laser