Mata Kering (Dry Eye)

Definisi

Mata kering adalah gangguan multifaktorial pada lapisan air mata yang menyebabkan:

  • Rasa tidak nyaman (seperti nyeri, mengganjal, dan mudah iritasi).
  • Gangguan penglihatan.
  • Ketidakstabilan lapisan air mata.
  • Potensi kerusakan pada permukaan kornea.

Dry eye sering dikaitkan dengan peningkatan osmolaritas air mata, yaitu penurunan kadar air akibat:

  • Produksi air mata yang rendah.
  • Penguapan air mata yang berlebihan.
  • Kondisi ini menyebabkan kematian sel pada permukaan mata dan memicu peradangan.

Lapisan Air Mata

Lapisan air mata (tear film) merupakan bagian terluar dari permukaan bola mata yang berfungsi untuk:

  • Menjaga lubrikasi mata.
  • Melindungi dari iritan, benda asing, dan mikroorganisme.

Lapisan air mata terdiri dari tiga komponen utama:

  • Lipid (minyak) – dihasilkan oleh kelenjar Meibom, membantu mencegah penguapan air mata.
  • Aqueous (air) – dihasilkan oleh kelenjar lakrimal, menyediakan kelembapan.
  • Mucin (lendir) – dihasilkan oleh sel goblet, membantu menyebarkan air mata ke seluruh permukaan mata.

Proses berkedip membantu produksi dan distribusi air mata secara merata serta mengalirkannya ke saluran keluar air mata (punctum).

Mekanisme Terjadinya Mata Kering

Mata kering dapat terjadi melalui tiga mekanisme utama:

  1. Gangguan Kelenjar Meibomian (Meibomian Gland Dysfunction/MGD)
    • Merupakan penyebab tersering dari mata kering.
    • Terjadi karena tersumbatnya kelenjar Meibom, yang berfungsi menghasilkan lapisan minyak pada air mata.
    • Lebih banyak ditemukan pada populasi Asia (46-70%).
  2. Penguapan Air Mata Berlebih (Evaporative Dry Eye - EDE)
    • Disebabkan oleh ketidakstabilan lapisan minyak air mata, sehingga air mata cepat menguap.
  3. Penurunan Produksi Air Mata (Aqueous Deficient Dry Eye - ADDE)
    • Terjadi karena produksi komponen air yang berkurang.
    • Dapat disebabkan oleh penyakit autoimun, seperti Sjogren’s Syndrome.

Faktor Risiko

Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena mata kering antara lain:

  • Usia di atas 50 tahun (terutama wanita pasca menopause).
  • Pemakaian lensa kontak dalam waktu lama.
  • Aktivitas berlebihan dengan layar gadget atau komputer.
  • Faktor lingkungan seperti udara kering, debu, asap rokok, dan angin.
  • Riwayat operasi mata.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang (misalnya obat anti-alergi atau obat penenang).
  • Penyakit sistemik seperti autoimun, diabetes melitus.

Gejala

Jika Anda mengalami beberapa gejala berikut, kemungkinan Anda menderita mata kering:

  • Rasa perih, kering, dan terbakar pada mata.
  • Gatal pada mata.
  • Mata merah.
  • Mata terasa lelah dan pegal.
  • Penglihatan buram atau tidak fokus.
  • Mata berair secara berlebihan (sebagai respons terhadap iritasi).
  • Sensitif terhadap cahaya (silau berlebihan).

Metode Diagnostik

Metode Diagnostik untuk Mendeteksi Mata Kering dilakukan dengan berbagai teknologi mutakhir, antara lain:

  1. Dry Eye Questionnaire
    • Pasien menjawab beberapa pertanyaan terkait gejala yang dialami.
  2. Schirmer Test
    • Menggunakan kertas filter untuk menilai volume air mata dalam waktu 5 menit.
  3. Tear Break-Up Time (TBUT)
    • Menggunakan zat warna fluorescein untuk mengukur stabilitas air mata.
  4. Ocular Surface Staining
    • Menilai derajat peradangan dan kerusakan permukaan mata menggunakan zat warna fluorescein.
  5. Tearscope
    • Menilai kualitas komponen minyak dalam air mata.
  6. Meibography
    • Mengevaluasi kondisi kelenjar Meibom di kelopak mata.
  7. Ferning Test
    • Menggunakan sampel air mata untuk menilai kualitas lendir (mucin).
  8. TearLab® Osmometer
    • Mengukur kadar osmolaritas air mata sebagai diagnosis pasti dry eye.

Pengobatan

Mata kering adalah kondisi kronis yang memerlukan terapi jangka panjang. Pengobatan terdiri dari dua komponen:

  1. Perawatan Mandiri (Home Treatment)
    • Kompres hangat pada kelopak mata untuk melancarkan kelenjar Meibom.
    • Menjaga kebersihan kelopak mata.
    • Konsumsi air yang cukup untuk menjaga hidrasi tubuh.
    • Mengatur kebiasaan visual, seperti mengurangi durasi penggunaan gadget atau komputer.
  2. Pengobatan oleh Dokter Mata
    • Menambah volume air mata dengan air mata buatan (lubricant) atau punctal plug.
    • Mengatasi peradangan dengan antiinflamasi atau antibiotik (tetes mata atau oral).
    • Memperbaiki permukaan mata dengan autologous serum (tetes mata yang berasal dari darah pasien sendiri).
    • Stimulasi produksi minyak air mata dengan E-Eye® Intense Pulse Light (IPL) Therapy.

Tag: dry eye mata kering dry eye syndrome penyakit mata keirng