Kontributor Utama : Dr. Nadya Regina Permata
Mengurangi angka kebutaan kornea di Indonesia hingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien melalui penyediaan jaringan kornea dengan kualitas terbaik
Di Indonesia, diperkirakan 1 dalam 1000 orang menderita kebutaan kerusakan kornea. Masalah tersebut dapat dipecahkan dengan transplantasi kornea jika tidak ada perbaikan dengan obat. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, angka kesuksesan tindakan transplantasi kornea lebih dari 90%. Dokter spesialis mata di Indonesia sudah mampu melakukan tindakan operasi transplantasi kornea namun angka transplantasi kornea masih sangat rendah dikarenakan minimnya jaringan kornea yang tersedia di Indonesia khususnya jaringan kornea dari orang Indonesia sendiri sehingga mayoritas kita masih bergantung kepada negara lain untuk memperoleh jaringan kornea tersebut.
Tantangan EkonomiKehilangan penglihatan akan menurunkan kemungkinan melakukan pekerjaan. Masyarakat yang buta akan bergantung kepada pengasuh atau penjaganya.
Pendidikan tidak memadaiJika anak-anak tidak mampu melihat, pendidikan mereka akan terganggu. Tanpa pendidikan, mereka tidak mendapatkan ilmu dan keterampilan untuk bekerja dikemudian hari, sehingga masa depan mereka kurang bagus.
Fasilitas terbatasDi Indonesia, fasilitas untuk masyarakat yang buta terbatas. Tidak semua kota di Indonesia dilengkapi dengan garis kuning di trotoar yang fungsinya untuk menuntun masyarat yang tidak mampu melihat berjalan dengan aman.
Angka ProduktivitasProduktivitas negara turun jika banyak masyarakat di usia produktif tidak mampu bekerja.
Tag: Bank Mata Donor Kornea Bank Mata Indonesia Transplantasi Kornea