Kontributor Utama : DR. Dr. Johan A. Hutauruk, SpM(K), Dr. Sharita R. Siregar, SpM(K)
LASIK (laser-assisted in situ keratomileusis), disebut juga operasi laser, adalah operasi mata yang digunakan untuk mengobati rabun jauh, dekat, dan astigmatisma.[1] Lasik menggunakan sinar laser atau mikrokeratoma untuk memperbaiki bentuk kornea mata.[2] Untuk penderita yang parah, lasik dapat digunakan untuk penderita rabun yang parah sebagai pengganti kacamata atau lensa kontak.[3]
LASIK sangat mirip dengan metode bedah seperti keratektomi fororefraktif (PRK) dan lasek. Bahkan kemajuannya sendiri telah menggantikan keratotomi radial dalam operasi gangguan penglihatan. Untuk penderita rabun jauh atau kornea tipis yang tidak dapat diobati dengan lasik atau PRK, lensa intraokuler dapat digunakan.[4][5] Per 2018, sekitar 9,5 juta masyarakat Amerika Serikat merupakan pasien yang diobati dengan LASIK[6] dan, secara global, antara 1991 dan 2016, lebih dari 40 juta prosedur telah dilaksanakan.[7][8]