Konjungtivitis adalah infeksi pada mata yang menyebabkan merah, gatal, dan bengkak pada conjunctiva, lapisan tipis dibagian mata yang mengelilingi kornea. Konjungtiva membantu melindungi mata dan membantu memproduksi cairan untuk membuang debu dan kotoran.
Ada beberapa jenis Konjungtivitis, termasuk:
Konjungtivitis Virus: disebabkan oleh virus seperti virus influenza, virus parainfluenza, dan virus herpes simpleks. Ini bisa menyebar dengan mudah dari orang ke orang melalui udara atau melalui kontak dengan barang yang terkontaminasi seperti handuk, lengan baju, atau mata.
Konjungtivits Bakteri: disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus, Staphylococcus, atau Haemophilus. Ini bisa menyebar melalui kontak dengan tangan atau barang yang terkontaminasi, atau melalui air mata atau lendir.
Konjungtivitis Alergi: disebabkan oleh reaksi alergi terhadap debu, bulu binatang, atau tumbuh-tumbuhan. Ini tidak menyebar dari orang ke orang.
Konjungtivitas Bayi dengan Kematian Mendadak (Sudden Infant Death Syndrome Conjunctivitis - SIDSC): bentuk yang jarang dari konjungtivitis yang mempengaruhi bayi dan anak-anak yang menderita Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). Ini sangat berbahaya dan membutuhkan perawatan medis yang segera.
Gejala konjungtivitis meliputi merah, gatal, bengkak pada mata, pembengkakan pada selaput lendir, dan peningkatan produksi air mata. Pada conjunctivitis bakteri, mata juga mungkin memiliki lendir atau nanah. Pada konjungtivitis virus, gejala sering muncul bersamaan dengan gejala lain seperti demam, pilek, atau sakit tenggorokan.
Perawatan konjungtivitis tergantung pada jenisnya. Konjungtivitis virus biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu 7 hingga 14 hari, meskipun gejalanya bisa menjadi tidak menyenangkan. Konjungtivitis bakteri dapat diterapi dengan antibiotik tetesan mata atau salep mata. Konjungtivitis alergi dapat diterapi dengan antihistamin tetesan mata atau salep mata, atau obat-obatan oral yang mengandung antihistamin.
Tag: Conjunctivitis Mata Merah