Grave's Ophthalmopathy atau Thyroid Eye Disease

Apa Itu Thyroid Eye Disease atau Grave's Ophthalmopathy?

Grave's Ophthalmopathy adalah kondisi mata yang terjadi akibat gangguan autoimun pada kelenjar tiroid, biasanya terkait dengan penyakit Grave’s. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan di sekitar mata, menyebabkan peradangan dan perubahan struktural yang mempengaruhi fungsi penglihatan.

Penyebab terjadinya Thyroid Eye Disease

Grave oftalmopati adalah penyakit autoimun akibat terbentuknya antibody yang berikatan dengan reseptor thyroid-stimulating hormone (TSH) (TSHR), yang utamanya terletak pada tiroid namun juga banyak ditemukan di jaringan otot, sel lemak dan jaringan lunak pada mata. Ketika antibody ini berikatan dengan reseptornya akan mengaktivasi aktifnya jaringan sel lemak dan jaringan ikat serta peradangan di area belakang mata. Proses ini juga menyebabkan berkumpulnya protein Glikosaminoglikan yang akan menarik air masuk ke dalam sel sehingga meningkatkan volume otot sekitar bola mata dan jaringan ikat di area kelopak dan belakang mata akan meningkat.

 

Kita tahu bahwa mata dikelilingi oleh rongga tulang yang sifatnya fixed sehingga bila isi dalamnya mengalami pembesaran maka akan terjadi peningkatan tekanan di dalam nya dan yang paling rawan terjepit adalah saraf optik untuk fungsi penglihatan kita.

 

Kondisi grave oftalmopati terjadi pada 50% pasien dengan grave disease namun juga dapat ditemukan pada kondisi hipotiroid hashimoto atau kondisi tiroid yang normal. Kelainan mata yang terjadi bisa terjadi sebelum, parallel atau setelah kondisi kelainan tiroidnya.

 

Kasus ini juga diketahui terjadi lebih banyak pada wanita yaitu sebesar 16/100.000 wanita dibandingkan pada lelaki 3/100.000 namun bila terjadi pada lelaki biasanya kondisinya lebih berat

Gejala dan tanda

  • Mata menonjol (proptosis/exophthalmos)

  • Kelopak mata bengkak atau tertarik ke atas

  • Mata kering atau berair

  • Penglihatan ganda atau kabur

  • Nyeri atau ketidaknyamanan di sekitar mata

  • Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia)

Pada gejala awal terasa mata merah berulang, rasa ganjal di mata, mata terasa kering dan bengkak pada kelopak mata.

Pada gejala lanjut dapat terjadi mata menonjol, kelopak tidak dapat tertutup sempurna, infeksi kornea hingga adanya penglihatan ganda dan buram.

Dokter mata sendiri memiliki beberapa cara untuk menilai derajat keparahan grave oftalmopati dan menentukan apakah pasien dalam kondisi aktif atau inaktif

Bagaimana Pemeriksaan TED Dilakukan?

Untuk mendiagnosis TED, dokter biasanya melakukan beberapa pemeriksaan, antara lain:

  1. Pemeriksaan Fisik Mata: Dokter akan mengevaluasi kondisi kelopak mata, bola mata, dan otot-otot mata.

  2. Tes Pengukuran Proptosis: Menggunakan alat bernama exophthalmometer untuk mengukur seberapa jauh mata menonjol.

  3. Tes Gerakan Mata: Untuk melihat apakah ada keterbatasan dalam pergerakan mata yang bisa menyebabkan penglihatan ganda.

  4. Pemeriksaan Funduskopi: Untuk menilai kondisi saraf optik dan retina.

  5. Pemeriksaan Pencitraan (CT Scan atau MRI): Digunakan untuk melihat perubahan jaringan di belakang mata dan memastikan tidak ada tekanan berlebih pada saraf optik.

  6. Tes Fungsi Tiroid (T3, T4, dan TSH): Untuk menilai apakah terdapat gangguan pada hormon tiroid yang terkait dengan TED.

Bagaimana pengobatannya?

Kondisi grave oftalmopati tidak dapat dicegah namun dapat ditangani apalagi bila datang ke dokter mata dalam kondisi awal.

 

Yang harus dilakukan adalah stop rokok karena diketahui merokok meningkatkan keparahan grave oftalmopati. Dipercaya rokok meningkatkan ROS yang dapat menstimulasi jaringan ikatan fibroblast, produksi GAG dan pembentukan sel lemak dan sesuai dengan dosis asap rokok. Selain itu juga hindari paparan UV langsung ke area kelopak serta merubah posisi tidur menjadi tinggi bantal kepalanya. Tentunya kondisi hormone tiroid juga perlu seoptimal mungkin bekerja sama dengan dr internis.

 

Pada kondisi ringan sangat dianjurkan menggunakan obat tetes pelembab mata yang tidak mengandung pengawet pada pagi hingga sore hari serta menggunakan gel pelembab yang berfungsi sebagai lubrikasi terutama saat tidur dan kelopak mata tidak tertutup sempurna

 

Gambar kurva Rundle ini sangat baik untuk menggambarkan perjalanan penyakit grave oftalmopati dimana akan terjadi fase aktif/dinamik kemudian diikuti fase stabil/kronik. Ini sangat penting untuk menentukan terapi pasien

 

Pada kondisi aktif dan gejala sedang maka pasien akan mendapatkan terapi obat steroid infus dan atau imunospresan oral. Namun bila kondisi berubah menjadi berat atau mengancam penglihatan maka pilihan terapi operasi dekompresi perlu dilakukan mengingat padatnya jaringan yang berada di belakang mata sehingga rongganya perlu diperluas dengan membuka tulang orbita. Pada kondisi pasien melihat dobel dapat diberikan sementara kacamata prisma.

 

Sedang pada kondisi inaktif yang menyisakan kondisi mata melotot atau dobel atau secara kosmetik tidak disukai pasien maka dapat dilakukan operasi secara bertahap seperti contoh kasus ini

Kesimpulan

Grave’s Ophthalmopathy atau Thyroid Eye Disease adalah kondisi mata yang berkaitan dengan gangguan tiroid. Pemeriksaan yang tepat dapat membantu mendeteksi dan menangani kondisi ini lebih awal, sehingga mencegah komplikasi lebih lanjut. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Referensi

  • Bahn RS. (Thyroid Eye Disease). N Engl J Med. 2010;362(8):726-738.
  • Bartalena L, et al. (Consensus Statement on the Management of Graves' Orbitopathy). Eur J Endocrinol. 2021;184(4):R219-R237.
  • Kahaly GJ. (Management of Thyroid Eye Disease). N Engl J Med. 2020;382(8):794-805.
  • Bartalena L, et al. (2016). Graves’ Orbitopathy: EUGOGO Clinical Practice Guidelines. Eur Thyroid J. 5(3):171-180.

Tag: Thyroid Eye Disease Grave's Ophthalmopathy Grave's Orbitopathy Penyakit Mata Karena Tiroid