Kontributor Utama : Dr. Sharita R. Siregar, SpM(K)
Glaukoma adalah penyakit mata yang serius dan merupakan salah satu penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi ketika tekanan intraokular di dalam mata meningkat dan menyebabkan kerusakan pada saraf optik, yang menghubungkan mata dengan otak. Gejala glaukoma mungkin tidak muncul hingga tahap lanjut, sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang glaukoma dan bagaimana mengatasi penyakit ini.
Glaukoma terjadi ketika cairan di dalam mata tidak mengalir dengan baik dan menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Tekanan intraokular yang tinggi dapat merusak saraf optik, yang bertanggung jawab untuk membawa informasi visual dari mata ke otak. Jika kerusakan pada saraf optik tidak diobati, dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Pengobatan Glaukoma
Pada tahap awal, glaukoma biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, ketika penyakit berkembang, seseorang dapat mengalami gejala seperti penglihatan kabur, pandangan terhalang atau kabur, sakit kepala, mual, dan muntah.
Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dan penanganan dini adalah jalan satu-satunya untuk menghindari kerusakan penglihatan serius akibat glaukoma. Bagi Anda yang berisiko tinggi disarankan untuk memeriksakan mata Anda secara teratur sejak usia 40 tahun.
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang paling umum dijumpai. Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga risiko tinggi bila ada riwayat dalam keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan berat dari saraf optik dan penglihatan terpengaruh secara permanen.:Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini.
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk menurunkan tekanan bola mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya yang mengganggu. Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warna-warna di sekeliling cahaya. Beberapa pasien bahkan mual dan muntah-muntah.
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan kebutaan dalam waktu yang relatif singkat. Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut segera hubungi dokter spesialis mata Anda.
Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma, arthritis maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang mengandung steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata. Karena itu tekanan pada mata harus diukur teratur bila sedang menggunakan obat-obatan tersebut.
Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau segera setelah kelahiran, biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata tidak terbentuk sempurna sehingga kurang berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut juga peka terhadap cahaya.
Pemeriksaan mata yang teratur sangat penting untuk mendeteksi glaukoma pada tahap awal. Dokter mata akan melakukan tes tekanan intraokular dan pemeriksaan saraf optik untuk mengetahui apakah ada kerusakan pada saraf optik. Jika terdeteksi kerusakan, dokter mata mungkin akan merekomendasikan tes tambahan, seperti uji lapangan visual, untuk mengetahui seberapa parah kerusakan itu.
Risiko utama glaukoma adalah meningkatnya tekanan bola mata di atas 20 mmHg, penyebab lainnya adalah hipertensi dan diabetes mellitus. Walaupun jarang dapat juga disebabkan emosi yang tidak stabil, migrain, penyempitan pembuluh darah dan lain-lain.[1] Tekanan bola mata di atas normal yang terus menerus akan merusak saraf penglihatan, tetapi sering kali tidak disadari oleh pasien, karena kerusakannya terjadi sedikit demi sedikit, oleh karenanya perlu pemeriksaan mata, jika telah berusia 40 tahun ke atas. Tekanan bola mata yang di atas normal pada tahap awal akan diberikan obat tetes mata untuk menurunkan tekanan bola mata menjadi normal.[2]
Tag: Penyakit mata Tekanan intraokular Glaucoma Optic Disc