EPISKLERITIS

Definisi

Inflamasi yang terlokalisir pada episklera dan cenderung terjadi pada dewasa muda, pada decade ketiga atau keempat dan lebih sering pada perempuan daripada laki-laki. Penyakit ini bersifat jinak, cenderung berulang dan dapat sembuh sendiri/self-limiting. Terdistribusi unilateral pada dua per tiga kasus. Meskipun dapat sembuh sendiri, durasi kejadian episkleritis bervariasi pada tiap individu

Etiologi

  1. Idiopatik. Belum diketahui secara pasti pada 60% kasus.
  2. Penyakit sistemik berkaitan dengan episkleritis seperti gout, rosasea, psoriasis dan penyakit jaringan ikat.
  3. Reaksi hipersensitivitas terhadap toksin kuman seperti streptokokus.
  4. Infeksi oleh virus herpes zoster virus, syphillis, penyakit Lyme dan tuberkulosis

 

Klasifikasi

  1. Simple episcleritis. Terlihat jelas pada anterior mata terdapat kemerahan/injeksio sklera baik dengan distribusi sektoral maupun difus. Pada pemeriksaan histologis didapatkan kongesti pembuluh darah, edema pada stroma, dan inflamasi kronik perivaskular nongranuloma.
  2. Nodular episcleritis sering terjadi pada perempuan dan yang memiliki riwayat penyakit sistemik yang dapat bermanifestasi ke sklera seperti reumatik artriti. Terlihat secara langsung adanya nodul atau flat nodul berwarna merah-merah muda dibagian anterior mata. Secara histologis, komponen nodul terdiri atas infiltrat bergranuloma

 

Patofisiologi

Terjadinya proses inflamasi pada lapisan episklera yang melibatkan pembuluh darah yang menimbulkan reaksi seperti dilatasi vaskuler nongranuloma, dan infiltrasi limfatik perivascular. Inflamasi ini tersebar secara secktoral yang bisa menjadi difus dan dapat menimbulkan gambaran nodul

Diagnosis

  • Anamnesis

Keluhan tersering yaitu mata menjadi merah tanpa adanya gangguan penglihatan. Keluhan lain yang dirasakan adalah nyeri, perasaan tidak nyaman pada mata yang memerah, perasaan berpasir atau adanya benda asing serta fotofobia. Tidak didapatkan riwayat trauma sebelumnya pada mata. Adanya riwayat penyakit sistemik lain yang bermanifestasi pada sklera seperti reumatik artritis, rosasea ocular dan yang lainnya. Tidak ada riwayat mengucek mata. Ada riwayat keluhan yang sama sebelumnya namun hilang sendiri atau mendapatkan penanganan untuk menghilangkan keluhan tersebut

  • Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan segmen anterior, hanya didapatkan kemerahan/injeksio sklera berbatas sektoral atau difus dengan atau tanpa nodul. Tidak didapatkan benda asing secara kasat mata maupun saat palpebral di eversi. Tidak didapatkan discharge yang serous hinga purulent. Pada pemeriksaan visus didapatkan dalam batas normal. Tekanan intra okuler dalam batas normal

Penatalaksanaan

Penyakit ini dapat sembuh sendiri dalam jangka waktu kurang lebih 1-3 bulan, namun intervensi lain dapat diberikan jika diperlukan. Baik simple episkleritis maupun nodular episkleritis memiliki penangan yang sama

  • NSAID topikal (untuk meredakan nyeri ) 4 dd 1
  • Kortikosteroid potensi ringan topikal:  fluorometholone or loteprednol
  • Topical artificial tears : 0.5% carboxy methyl cellulose
  • Sistemik/Oral NSAID: flurbiprofen 300 mg, indomethacin (25 mg 3 dd 1)

Prognosis

Karena episkleritis adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri/self-limiting dan tidak mengganggu/ menyebabkan defek pada penglihatan maka prognosisnya ada bonam dan tanpa menyisakan bekas