Oklusi Arteri Retina

Definisi

Oklusi arteri retina sentral merupakan suatu keadaan dengan penurunan aliran darah secara tiba-tiba pada arteri retinasentral sehingga menyebabkan iskemi pada bagian dalam retina

ETIOLOGI

Oklusi arteri retina  diketahui berhubungan erat dengan berbagai macam kelainan sistemik. Sembilan puluh persen penderita oklusi arteri retina sentral terkait dengan penyakit-penyakit sistemik. Dua pertiga (66%) diantaranya menderita hipertensi, 45% menderita aterosklerosis karotis, 25% menderita diabetes mellitus,25%-28% menderita penyakit katup jantung, dan 2% menderita giant cell arteritis.4,17 Penyebab oklusi arteri retinal di antaranya emboli, trombosis, vasculitis spasme pembuluh darah, dan nekrosis arterial hipertensif. Penyebab tersering oklusi arteri retina sentral adalah sumbatan yang disebabkan oleh emboli yang berasal dari jantung atau arteri mayor yangmemperdarahi kepala. 3,10 Bagian yang paling sering terjadi sumbatan adalah lamina kribrosa.9,18 Emboli dapat berupa lemak dari ateroma, endapan kalsium dari  penyakit katup jantung, fibrin, dan butir trombin. Penyebab lain adalah giant cell arteritis, penyakit kolagen pembuluh darah, peningkatan tekanan bola mata seperti perdarahan retrobulbar dan eksoftalmus. Penyebab oklusi yang lebih jarang adalah sickle cell disease

DIAGNOSIS

1. Central Retinal Artery Occlusion.

   i.Gejala. 

   Penglihatan berkurang  tidak  nyeri dan berlaku secara mendadak

   ii. Vision Assesement

o Visual Assesment cenderung prognosis  baik 

o Relative Papillary Defect (RAPD)  ada 

 iii.Pemeriksaan Fundus(tanda yang ada di quadran)

Yellow White Appearance

Cherry Red Spot

Late sign : Atrofi optik dan arteri mengecil

Disc and Macula oedema

 iv.  Fluorescein Angiography 

  • delayed in retinal arterial filling

Gambar 3. Pemeriksaan Fundus pada Central Retinal Artery Occlusion

Gambar 4. Pemeriksaan Florescein Angiography pada Central Retinal Artery Occlusion

2. Branch Retinal Vein Occlusion

Diagnosis

• Gejala 

Penglihatan berkurang  secara sectoral dan berlaku secara mendadak dan tidak  nyeri dan sering berlaku di area temporal.

 

•  Inspeksi : Relative Afferent Papillary Defect (RAPD) ada

 

                    Rubeosis Iridis ada

 

• Pemeriksaan Fundus : Cattle Trucking dan edema retina

 

• Pemeriksaan Fluorescein Angiography : Delay in retinal arterial filling dan hypofluorescein di area edema retina

 

PENATALAKSANAAN

Retinal Artery Occlusion adalah sebuah kasus emergensi yang harus ditindaki secepatnya karena boleh menyebabkan kehilangan penglihatan yang bersifat irreversibel apabila sudah terjadinya pembentukan infark pada retina. Treatment harus dilakukan dalam tempoh kurang dari 24 jam-48 jam selepas gejala timbul :

  1. Pasien diminta untuk baring dalam posisi supine 

  2.  Pemeriksa akan melakukan urutan pada mata tersebut.

  3. Pemberian sublingual isosorbide dinitrate boleh diberikan

Apraclonidine 1% topical, timolol 0,5% dan intravena acetazolamide 500 mg

 

  1. Mannitol agents

  2. Pengobatan sistemik yaitu hindari factor risiko sepeti merokok, obat anticoagulant (warfarin) pada pasien AF

  3. Thrombolysis