Kontributor Utama : Dr. Nina Asrini Noor, SpM
Terdapat berbagai metode untuk mengevaluasi DED, termasuk penilaian klinis seperti waktu pecahnya air mata (TBUT), pengukuran osmolaritas, pewarnaan permukaan okular [21], atau kuesioner yang menganalisis berbagai aspek yang berbeda dari gejala DED.
Sejumlah kuesioner telah dikembangkan untuk menilai pengalaman subjektif pasien mengenai gejala mata kering guna menghasilkan data yang lebih objektif dan reproducible, yang dapat digunakan untuk menangani pasien dengan penyakit mata kering dengan lebih baik. Menurut Subkomite Definisi dan Klasifikasi International Dry Eye Workshop, “Mata kering adalah penyakit multifaktorial pada permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya homeostasis lapisan air mata, dan disertai dengan berbagai gejala pada mata, dimana ketidakstabilan lapisan air mata dan hiperosmolaritas, inflamasi dan kerusakan permukaan mata, serta kelainan neurosensorik berperan sebagai etiologi.” Terdapat banyak kuesioner yang dapat digunakan oleh dokter untuk menilai mata kering pada pasien. Saat ini, kuesioner yang cukup banyak digunakan adalah Dry Eye Questionnaire 5 Items (DEQ-5) yang telah divalidasi ke dalam Bahasa Indonesia dan Ocular Surface Disease Index (OSDI) yang dapat menilai derajat keparahan mata kering namun belum ada publikasi validasi dalam Bahasa Indonesia untuk OSDI.
Dry Eye Questionnaire 5 Items (DEQ-5) merupakan kuesioner yang unik. Selain kesederhanaannya dengan hanya lima pertanyaan, kuesioner ini juga mengukur gejala dalam empat dimensi, dapat diisi secara mandiri oleh pasien, dan mengevaluasi frekuensi dan intensitas ketidaknyamanan dan kekeringan mata, serta frekuensi mata berair. Kuesioner ini telah divalidasi dalam Bahasa Indonesia oleh Noor dkk yang memungkinkan gejala diuji secara lebih obyektif dan memungkinkan hasil yang dapat dibandingkan antar peneliti. Dari sekian banyak kuesioner yang tersedia, DEQ-5 adalah instrumen yang tervalidasi dan digunakan secara luas untuk diagnosis mata kering.
Terjemahan DEQ-5 yang telah dipublikasi ini bersifat akurat dan dapat diandalkan. Kuisioner ini akan memungkinkan lebih banyak dokter, terutama mereka yang tidak memiliki akses ke instrumen canggih, untuk dengan cepat mengumpulkan informasi klinis tentang populasi pasien mereka, serta meningkatkan manajemen dan evaluasi hasil terapi mata kering.
Ocular Surface Disease Index (OSDI) dibuat oleh Outcomes Research Group di Allergan Inc untuk menilai dengan cepat gejala iritasi mata pada penyakit mata kering dan bagaimana hal tersebut memengaruhi fungsi yang berkaitan dengan penglihatan. Kuesioner yang terdiri dari 12 poin ini menilai gejala mata kering dan efek yang ditimbulkannya pada fungsi yang berkaitan dengan penglihatan dalam seminggu terakhir. Kuesioner ini terdiri dari 3 subskala: gejala mata, fungsi yang berkaitan dengan penglihatan, dan pemicu di lingkungan. Pasien memberikan penilaian dengan skala 0 hingga 4 dengan 0 berarti “tidak pernah sama sekali” dan 4 berarti “selalu”. Skor akhir dihitung yang berkisar antara 0 hingga 100 dengan skor 0 hingga 12 mewakili normal, 13 hingga 22 mewakili penyakit mata kering ringan, 23 hingga 32 mewakili penyakit mata kering sedang, dan lebih besar dari 33 mewakili penyakit mata kering berat.
Kuesioner OSDI tidak menilai gejala lain seperti rasa mengganjal dan sensasi benda asing. Kurangnya kolom ini membuat kuesioner ini kurang akurat dalam menilai gejala spesifik yang mungkin digambarkan oleh pasien. Selain itu, meskipun frekuensi dapat menjadi ukuran yang baik dari pengalaman gejala yang dialami pasien, namun hal ini tidak dapat menggantikan tingkat keparahan gejala yang dialami pasien. OSDI telah menunjukkan spesifisitas yang baik (0,83) dan sensitivitas yang moderat (0,60) ketika membedakan antara pasien dengan penyakit mata kering dan subjek normal. Instrumen ini menunjukkan kapasitas yang unik untuk menilai frekuensi gejala mata kering dan pengaruhnya terhadap fungsi visual pasien.
Tag: Cornea Dry Eye Mata Kering