Donor Kornea

Definisi

Donor kornea merupakan rangkaian prosedur yang meliputi pengambilan jaringan kornea, dan persiapannya untuk keperluan transplantasi. Setiap tahap dilakukan sesuai dengan standar medis berbasis bukti untuk menjamin keamanan serta meningkatkan keberhasilan prosedur transplantasi

Panggilan dan Proses Persetujuan Donor Kornea

Panggilan Awal

Bank mata menerima laporan dari rumah sakit, keluarga atau pihak ketiga lainnya mengenai seseorang yang telah meninggal dan memenuhi kriteria awal sebagai donor atau telah mendaftarkan diri menjadi calon donor kornea semasa hidupnya. Bank mata memiliki waktu yang sangat terbatas untuk menghubungi keluarga terdekat, memperoleh izin, serta mengambil jaringan kornea. Seluruh proses ini umumnya harus diselesaikan dalam waktu 6-24 jam setelah kematian.

Persetujuan dan Tinjauan Medis

Jika individu yang meninggal telah terdaftar sebagai calon donor kornea, bank mata dapat meminta persetujuan kembali kepaga pihak keluarga pendonor. Bank mata juga akan melakukan wawancara dengan keluarga guna memperoleh riwayat medis dan sosial dari calon donor. Informasi ini digunakan untuk menentukan kelayakan donor. Selain itu, bank mata akan meninjau rekam medis dari rumah sakit, dengan memperhatikan penyebab kematian, obat-obatan yang diberikan sebelum meninggal, serta kondisi kematiannya.

Screening Jaringan Donor

Informasi demografis serta riwayat medis yang mendetail dikumpulkan mengenai donor, termasuk:

  • Sumber rujukan (rumah sakit, rumah duka)
  • Nama, jenis kelamin, dan usia donor
  • Penyebab, waktu, dan tanggal kematian
  • Status persetujuan donasi dan jenis jaringan yang disetujui untuk didonorkan
  • Laporan post-mortem (jika dilakukan autopsi)
  • Riwayat medis dan sosial sebelumnya (termasuk riwayat kontraindikasi)

Kontraindikasi

Risiko Penyakit Menular dalam Donor Kornea

Jaringan dari pasien yang memiliki faktor risiko, gejala klinis, atau bukti fisik penyakit menular yang relevan serta perilaku berisiko tinggi terhadap penyakit tersebut mungkin tidak layak untuk transplantasi. Beberapa kontraindikasi yang dapat menghalangi penggunaan kornea donor meliputi:

  • Rabies, Hepatitis B, Hepatitis C, Creutzfeldt-Jakob Disease (CJD)
  • HIV, Herpes Simplex Virus, Prion Disease, Human T-Cell Lymphotropic Virus (HTLV)
  • Leukemia, limfoma aktif yang menyebar, endokarditis infeksius aktif, septicemia aktif

Sejauh ini, beberapa penyakit telah terbukti dapat menular melalui transplantasi kornea, antara lain: rabies, CJD, Hepatitis B, Herpes Simplex Virus, Cytomegalovirus (CMV), berbagai jenis kanker (adenokarsinoma, retinoblastoma, melanoma, karsinoma lobular), Acanthamoeba, serta infeksi bakteri pada mata.

Donor yang terkonfirmasi positif COVID-19 sering kali tidak memenuhi syarat sebagai donor kornea. Meskipun demikian, bukti mengenai kemungkinan penularan COVID-19 melalui transplantasi kornea masih terbatas dan belum dapat disimpulkan secara pasti.

Pemeriksaan Fisik dan Evaluasi Donor Kornea

Pemeriksaan Fisik Donor

Jika tidak ada faktor medis yang secara langsung menghalangi donasi, teknisi bank mata akan pergi ke lokasi donor (biasanya rumah sakit atau kamar jenazah) untuk mengambil jaringan kornea. Langkah pertama adalah melakukan pemeriksaan fisik donor. Proses ini membantu menyusun profil donor serta mendeteksi tanda-tanda penyakit menular atau faktor risiko tertentu, seperti penggunaan narkoba suntik. Selain itu, teknisi juga mengambil sampel darah untuk diuji terhadap HIV, Hepatitis, Sifilis, dan penyakit lain yang dapat menular melalui darah.

Evaluasi Kornea

Teknisi yang telah terlatih khusus akan menilai kondisi kornea menggunakan mikroskop guna mendeteksi adanya kerusakan atau kelainan, serta memastikan bahwa jaringan memenuhi standar untuk transplantasi. Hasil evaluasi ini, bersama dengan rekam medis donor, kemudian ditinjau oleh direktur medis bank mata atau pihak yang ditunjuk untuk menentukan kelayakan akhir donor.

Beberapa teknik lain yang digunakan dalam evaluasi kornea meliputi:

  • Pemeriksaan dengan slit-lamp dilakukan untuk mendeteksi kondisi yang dapat memengaruhi kelayakan jaringan, seperti edema kornea, jaringan parut, arcus, pterygium, neovaskularisasi, striae, guttata sentral, dan infiltrat.
  • Mikroskopi Spekular – Digunakan untuk menilai viabilitas dan morfologi sel endotel kornea. Bank mata umumnya mensyaratkan kepadatan sel endotel minimal 2.000 – 2.200 sel/mm² guna memastikan daya tahan cangkok kornea yang optimal. Selain itu, pemeriksaan ini juga mengevaluasi pleomorfisme (ketidakteraturan bentuk heksagonal sel endotel) dan polimegatismus (variasi ukuran sel).
  • Pachimetry – Metode yang menggunakan alat khusus untuk mengukur ketebalan kornea. Teknik ini membantu mendeteksi pembengkakan kornea, seperti yang terjadi pada distrofi Fuchs.

Penyimpanan, dan Transportasi Jaringan Kornea

Jika jaringan kornea dinyatakan layak untuk transplantasi, jaringan tersebut dikemas dengan es agar tetap berada pada suhu 2-8°C tanpa membeku. Setiap kornea diberi nomor identifikasi unik sehingga bank mata dapat melacak perjalanan jaringan dari donor hingga penerima. Sesuai pedoman FDA, kornea hanya dapat diawetkan dalam larutan khusus selama maksimal 14 hari. Larutan ini mengandung kondroitin sulfat, antioksidan, sumber energi, dan nutrisi untuk menjaga viabilitas jaringan. Kornea kemudian diawetkan menggunakan kultur organ atau kriopreservasi, agar sel endotel tetap berfungsi hingga waktu transplantasi.

Referensi

  1. Mohamed A, Chaurasia S, Garg P. Outcome of transplanted donor corneas with more than 6 h of death-to-preservation time. Indian journal of ophthalmology. 2016;64(9):635–638. https://doi.org/10.4103/0301-4738.194338
  2. European Eye Bank Association (EEBA). Minimum Medical Standards; 2020. Available from https://www.eeba.eu/files/pdf/EEBA%20Minimum%20Medical%20Standards%20Revision%205%20Final.pdf.
  3.  Eye Bank Association of America. Medical Standards. 2020. https://restoresight.org/wp-content/uploads/2020/07/Med-Standards-June-20-2020_7_23.pdf.
  4. Lass JH, Szczotka-Flynn LB, Ayala AR, et al. Cornea preservation time study: methods and potential impact on the cornea donor pool in the United States. Cornea.
  5. Layer N, Cevallos V, Maxwell AJ, Hoover C, Keenan JD, Jeng BH. Efficacy and safety of antifungal additives in Optisol-GS corneal storage medium. JAMA Ophthalmol. 2014

Tag: Donor Kornea Bank Mata Lions Eye Bank Jakarta Bank Mata Indonesia Transplantasi Kornea