Degenerasi Makula karena Usia

Artikel di bawah ini merupakan riwayat artikel yang dibuat pada tanggal 15 Sep 2023 03:45 (1 tahun yang lalu).
Untuk melihat artikel ini dalam kondisi terupdate, silakan menuju halaman ini.

Definisi

Degenerasi makula adalah proses degenerasi pada makula retina yang dapat menimbulkan gangguan penglihatan sentral. Penyakit ini sering disebut juga age-related macular degeneration (AMRD) karena umumnya terjadi di usia lanjut >60 tahun. Degenerasi progresif makula mempengaruhi outer retina, retinal pigmen epithelium (RPE), membran Bruch, dan koriokapiler 

Epidemiologi

Prevalensi global degenerasi makula adalah ±170 juta orang, sedangkan di Amerika Serikat sendiri dapat ditemukan 11 juta orang dengan diagnosis degenerasi makula. Studi oleh Beaver Dam Eye pada 4.928 orang berusia 43-86 tahun melaporkan prevalensi degenerasi makula tahap lanjut adalah 1,6%, tipe eksudatif pada satu mata adalah 1,2%, dan atrofi fokal di satu mata 0,6% 

Patofisiologi

Dalam keadaan normal, salah satu fungsi pigmen epitel retina(RPE,  retinal  pigmen  epithelium)  adalah  fagositosis.  Sel  RPE berfungsi  melakukan  fagositosis  pada  segmen  luar  fotoreseptor. Penurunan  fungsi  RPE   karena   usia   menyebabkan   kemampuan fagositosis  sel   ini  juga  menurun.  Metabolit  akhir  dari  segmen  luar fotoreseptor  akan  menumpuk  intrasel  di  dalam  RPE,  dalam  bentuk lipofusin.  Penumpukan  ini   akan   berlanjut   terus,   sampai   akhirnya lipofusin intrasel tersebut  keluar  dan dideposit di membran  Bruch  dibawah RPE. Deposit lipofusin di membran Bruch ini disebut sebagai drusen.Drusen lama kelamaan akan menyebabkan penebalan membran Bruch,disfungsi dan degenerasi RPE, serta kerusakan fotoreseptor di atasnya. Selain itu, drusen juga akan menyebabkan breakdown atau disintegrasimembran Bruch serta peningkatan vascular endothelial growth factors (VEGF)  akibat  iskemia  serta  peradangan  (vice  versa),  yang menyebabkan  terjadinya  neovaskularisasi.  Akibat  dari neovaskularisasi  yang  mudah  bocor  dan  mengalami  perdarahan  ini pada  akhirnya  adalah  terbentuknya  sikatriks  disiform  yang menyebabkan hilangnya penglihatan sentral secara permanen

Faktor Resiko

Faktor risiko dari degenerasi makula karena usia adalah usia di atas 50 tahun, riwayat merokok, riwayat pekerjaan dengan pajanan sinar ultraviolet,  diet  rendah  antioksidan  (sayur  dan  buah),  dan  adanya riwayat keluarga yang menderita AMD sebelumnya.Seperti pembahasan sebelumnya   AMD  meningkat  seiring  dengan  bertambahnya  usia. Sebagian besar (90%) jenis AMD adalah AMD tipe kering (dryAMD),  yang  dalam  waktu  10  tahun  dapat  menyebabkan  kebutaan sebanyak  20%  pada  penderitanya.  Sebagian  kecil  (10%)  dari  jenis AMD  adalah   AMD   tipe   basah   (wet/exudativemeovascular   AMD). Delapan  puluh   persen  penderita  AMD   tipe  ini  dapat  mengalami kebutaan dalam waktu   1   tahun.  Perempuan   lebih   sering   terkena   dibandingkan  laki-laki.Pasien  akan  mengeluhkan  penglihatan  menurun  perlahan  tanpa disertai tanda-tanda peradangan (mata tenang)

Diagnosis

Diagnosis degenerasi makula adalah dengan menemukan 1 atau lebih kelainan berupa lesi drusen dengan diameter ≥63 µm, perubahan lapisan epitel pigmen retina, atau kelainan lain berupa atrofi geografik lapisan epitel pigmen retina, neovaskularisasi koroidal, vaskulopati polipoid koroidal, atau proliferasi retina angiomatosa.

Degenerasi makula tahap lanjut terjadi apabila ditemukan atrofi geografik atau pembentukan membran neovaskular koroid disertai sekuel perdarahan / cairan serosa di subretina dan fibrosis

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan degenerasi makula berdasarkan progresivitas gejala, di mana penatalaksanaan degenerasi makula tahap awal adalah modifikasi faktor risiko gaya hidup dan nutrisi dan pemeriksaan mata berkala setiap 6-24 bulan untuk melihat perkembangan progresivitas makula dengan menggunakan OCT Macula. Pasien dengan degenerasi makula intermediate atau lanjut diberikan  suplemen antioksidan(AREDS 2) dan mineral untuk mengurangi progresivitas.

 

Penatalaksanaan neovaskularisasi pada degenerasi makula eksudatif adalah yang paling efektif adalah dengan injeksi anti vascular endothelial growth factor (VEGF) intravitreal. Injeksi Anti VEGF pada pasien degenerasi makula dengan mengikuti protokol yang sudah ada. Selain itu beberapa terapi kombinasi yang dapat diberikan berupa kombinasi PDT dan anti VEGF tetapi terapi kombinasi masih menjadi studi lebih lanjut 

 

Pasien dengan degenerasi makula tahap lanjut memerlukan rehabilitasi penglihatan dan alat bantu low vision.


Tag: Degenerasi makula