Braille

Artikel di bawah ini merupakan riwayat artikel yang dibuat pada tanggal 23 Mar 2023 23:14 (1 tahun yang lalu).
Untuk melihat artikel ini dalam kondisi terupdate, silakan menuju halaman ini.

Huruf Braille

Braille adalah sistem tulisan untuk orang tunanetra yang telah digunakan selama hampir 200 tahun di seluruh dunia. Sistem ini dinamakan sesuai dengan nama penemu-nya, Louis Braille, seorang tunanetra asal Prancis. Braille telah membantu jutaan orang tunanetra untuk membaca, menulis, dan belajar dengan lebih mudah.

Sistem tulisan ini menggunakan titik-titik braille pada permukaan kertas atau bahan lainnya sebagai pengganti huruf-huruf dalam bahasa tertentu. Di Indonesia, Braille telah menjadi sarana penting bagi orang-orang dengan kebutuhan khusus dalam mendapatkan pendidikan dan akses ke informasi.

 

Fungsi Braille

Fungsi utama Braille adalah untuk membantu orang dengan kebutuhan khusus, seperti orang buta, mendapatkan akses ke pendidikan dan informasi yang sama dengan orang yang memiliki penglihatan normal. Dengan Braille, orang yang buta dapat membaca dan menulis dalam bahasa yang sama dengan orang yang tidak buta, sehingga mereka dapat belajar dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan ekonomi seperti orang lainnya.

Selain itu, Braille juga digunakan dalam berbagai bidang, seperti teknologi, transportasi, dan komunikasi. Misalnya, di bidang teknologi, Braille digunakan dalam keyboard dan layar komputer untuk membantu orang buta mengakses informasi dan mengoperasikan perangkat elektronik lainnya. Di bidang transportasi, Braille digunakan pada papan petunjuk di bandara dan stasiun kereta untuk membantu orang buta mengetahui informasi tentang keberangkatan dan kedatangan. Sedangkan di bidang komunikasi, Braille digunakan dalam surat dan dokumen penting lainnya yang dikirim ke orang yang buta.

 

Perkembangan Braille di Indonesia

Di Indonesia, Braille telah dikenal sejak lama dan telah banyak digunakan untuk membantu orang dengan kebutuhan khusus, terutama dalam hal pendidikan. Braille pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1906 oleh Miss Fienhage, seorang guru buta asal Belanda, yang membuka sekolah bagi anak-anak buta di Batavia (sekarang Jakarta). Pada saat itu, Braille hanya digunakan sebagai alat bantu untuk membantu anak-anak buta belajar membaca dan menulis.

Selain itu, beberapa perusahaan telah mengadopsi Braille pada produk mereka, seperti kemasan makanan dan minuman, untuk membantu konsumen tunanetra membaca informasi produk.

Namun, meskipun Braille telah ada di Indonesia selama beberapa dekade, akses ke Braille masih terbatas bagi banyak orang tunanetra di negara ini.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan Braille di Indonesia semakin meluas. Pada tahun 1978, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) di Serpong, Tangerang, mendirikan perpustakaan khusus yang menyediakan buku-buku dengan teks Braille untuk membantu orang dengan kebutuhan khusus mengakses informasi.

Sejarah Braille

Louis Braille lahir pada tahun 1809 di desa Coupvray, Prancis. Saat berusia tiga tahun, ia kehilangan penglihatannya akibat kecelakaan di bengkel ayahnya. Meskipun ia mengalami kesulitan dalam belajar, ia sangat tertarik dengan ilmu pengetahuan dan ingin membaca dan menulis seperti orang lain. Pada usia 15 tahun, Braille menemukan sebuah sistem tulisan yang dikembangkan oleh tentara Prancis yang menggunakan dot untuk menyampaikan pesan di malam hari tanpa membunyikan suara. Dengan memodifikasi sistem tersebut, Braille menciptakan sistem tulisan Braille yang masih digunakan hingga saat ini.

Sistem Braille terdiri dari serangkaian titik-titik kecil yang tercetak pada kertas, dan masing-masing kombinasi titik tersebut mewakili huruf, angka, tanda baca, dan simbol lainnya. Braille pertama kali digunakan di Prancis pada tahun 1825, dan sejak itu, sistem ini telah menyebar ke seluruh dunia.

Braille sendiri memiliki riwayat yang cukup panjang sebelumnya, dimana pada abad ke-18, para ahli telah menciptakan berbagai sistem tulisan untuk orang yang buta seperti Haüy, Valentin Haüy, dan Charles Barbier. Namun, Braille sendiri dianggap sebagai sistem tulisan paling efektif untuk membantu orang buta membaca dan menulis.


Tag: Huruf Braille Titik Braille