Kontributor Utama : Dr. Sharita R. Siregar, SpM(K)
Ambliopia, juga dikenal sebagai mata malas, adalah kondisi di mana satu mata tidak berkembang dengan baik dibandingkan dengan mata yang lain. Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa, dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan kebutaan permanen pada mata yang terkena.
Normalnya pada usia 4 tahun, perkembangan bagian otak yang memproses penglihatan hampir lengkap. Bila otak tidak menerima bayangan yang jelas/jernih dari salah satu atau kedua mata, maka akan sulit meningkatkan kemampuan melihat setelah perkembangan otak selesai. Mata ini kemudian akan mengalami ambliopia atau mata malas.
Penyebab ambliopia bisa bermacam-macam, antara lain:
Selain itu, ketika satu mata menderita penyakit seperti glaukoma, atau strabismus, maka mata tersebut akan lebih jarang digunakan dan mengalami ambliopia.
Anda dan gejala ambliopia dapat berbeda-beda tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Beberapa tanda dan gejala yang umum meliputi:
Keberhasilan terapi tergantung pada seberapa beratnya ambliopia dan usia saat mulai dilakukan terapi. Bila masalah dideteksi sejak dini, terapi akan lebih mungkin berhasil dan waktu terapi juga lebih singkat. Bila dideteksi pada usia diatas 4 tahun, angka keberhasilan akan lebih rendah. Oleh karena anak-anak belum dapat mengeluh tentang penglihatannya yang menurun/buruk, deteksi dini perlu dilakukan sebelum anak berusia 4 tahun.
Untuk mendiagnosis ambliopia, dokter mata akan melakukan pemeriksaan dengan alat khusus. Tes visi dan pemeriksaan kedua mata akan dilakukan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan dalam kemampuan penglihatan antara kedua mata.
Pengobatan ambliopia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Pengobatan dapat meliputi: